Ketum DPP PA GMNI Ahmad Basarah Temui Ridwan Kamil – Bahas Persiapkan Kongres ke-4 di Bandung

Politik507 views

REPUBLIKAN, Bandung – Lagi, pengurus Persatuan Alumni (PA) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jawa Barat melakukan audiensi ke Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pada Rabu malam, 19 Mei 2021. Audiensi ini masih dipimpin Ketua PA GMNI Jabar, Abdi Yuana, yang berlangsung di Rumah Dinas ‘Gedung Pakuan’ Gubernur Jawa Barat di Jalan Oto Iskandar Dinata, Kota Bandung.

Yang berbeda pada audiensi ke Gubernur Jabar kali ini, hadir secara khusus Dr. H. Ahmad Basarah, MH, Ketua Umum DPP PA GMNI. “Ini kehormatan bagi warga Bandung dan Jabar. Pada tanggal 21 sd 23 Juni (2021) saat Kongres PA GMNI ke-4 akan hadir 269 DPC (Kab/Kota), dan 34 Provinsi. Bertepatan masih berlangsungnya masa pandemik Covid-19, pelaksanaannya dilakukan secara hybrid,” kata Abdi Yuana dengan menambahkan – “Temanya, Nasionalisme Menjawab Tantangan Jaman. Ini masih relevan dengan kehiduan kita berbangsa dan bernegara.”

Penjelasan Abdi Yuana ini, terlontar beberapa saat sebelum ia dan rombongan meluncur ke ‘Gedung Pakuan’ dari Kawasan Eko Wisata dan Budaya Alam Santosa di Desa Cikadut Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung Jawa Barat.

Diketahui sejak Rabu siang, gabungan pantia tingkat nasional Kongres dari DPP PA GMNI dan PA GMNI Jabar untuk tingkat daerah, telah melakukan rapat kerja di Kawasan Alam Santosa. Diketahui, Kawasan Alam Santosa ini adalah kediaman tokoh Jabar Eka Santosa, salah satu mantan Ketua IKA (kini PA) GMNI Jabar pada beberapa periode sebelumnya.

Gubernur Jawa Barat

Kepada Redaksi Ahmad Basarah yang kini sedang menjabat sebagai Wakil Ketua MPR, menyatakan dirinya amatlah merasa perlu melakukan kunjungan ‘kulo nuwun’ ke Gubenur Jabar juga ke Walikota Bandung, nanti.

“Pertama ke Pak Gubernur Jabar dulu, malam ini. Kita kan bangsa timur, perlu melakukan kunjungan silaturahmi ini.”

Sementara itu Eka Santosa menyambut gembira terselenggararanya kongres ke-4 PA GMNI di Kota Bandung, yang menempatkan organisasi GMNI sebagai kawah Candradimuka bagi lahirnya insan yang memiliki karakter kebangsaan.

“Lahirnya Indonesia tentu diawali dengan lahirnya sebuah pemikiran besar. Bung Karno sebagai proklamator telah menemukan jati diri dan keyakinan politiknya. Ternyata bukan hanya mampu memerdekakan bangsanya, melalui Dasa Sila Bandung (KAA 1955), telah menginspirasi puluhan negara merdeka di Asia dan Afrika. Dan itu muncul salah satunya dari basis Marhaenisme, yang pemikirannya lahir dari Bandung pula.”

Disela-sela rapat kerja persiapan Kongres ke-4 PA GMNI, Ahmad Basarah diantar Eka Santosa pada Rabu sore, menyempatkan diri berkeliling di Kawasan Alam Santosa yang luasnya sekitar 5 ha, dan mayoritas lahannya ditutupi hutan buatan sejak era 2000-an, dan kini tampak rimbun menghijau disela-sela sejumlah bangunan tradisional.

“Pak Ahmad Basarah, mengucapkan duka cita atas terbakarnya Bale Gede, yang berasitektur julang ngapak pada tanggal 9 Juni 2020 lalu. Saya utarakan juga, upaya keras mengembalikan atau mendirikan bangunan ini dengan berbagai cara dari Gerakan Hejo dan BOMA (Baresan Olot Masyarakat Adat) Jabar,” pungkas Eka sambil menambahkan bahwa sejumlah tokoh nasional mulai dari Wakil Presiden Jusuf Kalla, KSAL Ade Sopandi, pemimpin partai Surya Paloh, dan tokoh nasional, dan tokoh daerah lainnya – “Semua itu pernah hadir, dan berkegiatan di Bale Gede, namun kini telah terbakar itu.” [hs]

Comment