REPUBLIKAN, Kab Bandung – Adalah tim kerja ecoprint ‘rumah rimba’ yang ber-home base di Kawasan Ekowisata dan Alam Santosa, Pasir Impun Desa Cikadut, Cimenyan Kabupaten Bandung – lalu, apa itu ecoprint?
“Ini tak lain, teknik memberi pola pada bahan kain, namun menggunakan bahan alami seperti daun, bunga, atau bagian tumbuhan lainnya yang menghasilkan pigmen warna,” kata David salah satu anggota tim kerja ecoprint di alam Santosa yang redaksi temui (29/9/2021).
Lebih jauh masih kata David yang punya anggota tim kerjanya terdiri atas Roumy Handayani Pesona, Deni Rahardian, dan Punjung ‘Wungkul’: “Salah satu teknik ecoprint disebut teknik pounding, yaitu memukul daun atau bunga ke atas kain mengunakan palu. Media ecoprint tidak terbatas pada kain, asalkan pada benda yang mampu menyerap warna alami dari dedaunan serta bunga, itu oke,” ujarnya dengan menambahkan – “Ada tujuan mulya lainnya, singkatnya ini sebagai alternatif demi mengurangi kerusakan lingkungan, dan ekosistem akibat limbah kimia pabrik tekstil. Di sini kita sambal ulin (bermain – Sunda) dan menyapa lingkungan.”
Pertanyaan lanjutannya, bagaimana bila ada yang berminat mengikuti workshop ecoprint di Alam Santosa ini, apa dan bagaimannya nih kumaha ? “Waduh, kontak saja manajemen Kawasan Alam Santosa yang buka setiap hari di Pasir Impun, Desa Cikadut. Soal harga sangat-sangat terjangkau. Baru-baru ini saja keluarga Pak Djuhara Asgar dari Bandung, dan beberapa kelompok masyarakat lainnya sudah ikutan workshop ecoprint.”
Burung & Tanaman Hias, Loh?
Ketika redaksi bertanya manfaat apa lagi dari kegiatan ecoprint ini? Tiba-tiba dijawab oleh Deni Rahadian yang belakangan diketahui dirinya merupakan Ketua ‘Bandung Birding’. “Begini Kang, kan pas kita ikutan workshop ecoprint di Alam Santosa yang punya hutan buatan sekitar 6 ha. Nah di situ kita sebelumnya mencari nanti segala bahan untuk print mulai buah-buahan, daun, dan lainnya, kita jalan-jalan dulu di hutan ini yang sehat ini.”
Masih kata Deni Rahadian pengamat burung yang sudah hafal benar bahwa di Alam Santosa setelah lebih dari dua dekade ini hutannya semakin lebat dan menjadi rumah dari beberapa jenis burung:
”Khusus yang senang burung liar yang banyak bersarang di sini, nanti kita lihat keindahan burung Caladi Titik, Jogjog, Cekakak Jawa (Kah Keh), Elang Hitam, Kapinis, Burung Hantu, Kerak, dan lainnya. Sumaph deh, semua ada di Alam Santosa, terus aja kita praktik ecoprint seharian, pasti bikin puas.”
Secara terpisah Boy Hidayat yang juga ber-home base di Alam Santosa dari DPP Gerakan Hejo yang sehari-hari bergiat dalam konservasi hutan dan lingkungan, dengan konsentrasi pemusatan tanaman hias untuk ekspor:
“Khusus pengunjung peminat workshop ecoprint, silahkan nikmati juga sudut tanaman hias eksostis yang mulai ditata di sini. Apalagi Kang Ade Wardhana Adinata dari Minaqu Home Nature sebagai eksportir terbesar di Indonesia yang baru-baru ini datang ke Alam Santosa, sepertinya jatuh cinta dengan hutan Hoya di Alam Santosa. Ini pertanda di sini makin asyik, loh?” pungkas Boy Hidayat. [red]
Comment