REPUBLIKAN, Kabupaten Bandung – Webinar soft launching Desa Pemilu dan Pemilihan yang diadakan oleh KPU RI dengan mengangkat tema “Dari Desa untuk Indonesia” dengan lokus Rawan Bencana Banjir, Pada Kamis (21/10/2021) di Desa Chiteurep Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung.
Acara diselenggarakan secara virtual melalui kanal Youtube KPU RI, yang dimoderatori oleh Supriatna, hadir dalam acara tersebut Kepala desa Citeureup Entang Sudrajat, Bupati Bandung Dadang Supriatna, I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi, Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat KPU RI (Daring), Rifqi Ali Mubarok Ketua KPU Jawa Barat, Agus Baroya Ketua KPU Kab Bandung.
Dalam kesempatanya secara Daring I Dewa Kade, yang berfokus pada arah kebijakan program Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan. Ia menjelaskan bahwasannya program ini mengacu pada enam regulasi atau Peraturan Perundang-Undangan, salah satunya ialah UU No. 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum. Pendidikan pemilih merupakan salah satu langkah penting dalam Pemilu, karena partisipasi dan peran aktif masyarakat sangat berpengaruh pada terselenggaranya Pemilu serta terhadap legitimasi dan kepercayaan publik terhadap hasilnya.
Lebih jauh I Dewa Kade memberikan pengertian terhadap apa itu program Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan. “Pada prinsipnya adalah sarana pendidikan pemilih masyarakat yang berkesinambungan guna meningkatkan pengetahuan dan kepedulian terhadap pemilu dan pemilihan guna meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pemilu dan Pemilihan”, jelas I Dewa.
Ada pula beberapa tujuan yang ingin dicapai yakni salah satunya membangun kesadaran politik masyarakat agar menjadi pemilih yang mandiri dan rasional. I Dewa juga memparkan secara sekilas tugas dan tanggung jawab KPU RI, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota, semuanya disesaikan dengan tugas, kewenangan, dan kewajiban masing-masing lembaga guna pengorganisasian program.
Pada kesempatan yang sama
Ketua KPU Bandung Agus Baroya Menyampaikan, ” Semoga acara yang kita selenggarakan ini bisa memberikan manfaat bagi kita dan demokrasi di indonesia bukan hanya sekedar launching program desa peduli pemilu, namun program pelatihan kader DP3 bisa diselenggarakan di seluruh desa agar bisa menarik antusiasme warga agar dapat berpatisipasi dan terciptanya demokrasi yang sehat dan harapanya pelatihan ini bisa secara reguler”,ujarnya.
Lanjutnya, “Terdapat proses pemilihan lokus atau desa yang dipilih oleh KPU berdasarkan kriteria yang ditentukan dengan menjalin kerjasama dengan Pemerintah Desa melalui dokumen atau nota kesepahaman atau perjanjian kerjasama. Ini merupakan tahapan awal dalam program ini. Kriteria pemilihan lokus diantaranya adalah daerah dengan rawan bencana/konflik, daerah dengan potensi pelanggaran pemilu tinggi, dan daerah partisipasi rendah”,tuturnya.[red]
Comment