REPUBLIKAN, Bandung – Elektabilitas Ridwan Kamil (RK) sebagai tokoh yang digadang-gadang akan maju menjadi Calon Presiden (Capres) kian moncer. Meskipun, Ridwan Kamil hingga saat ini belum memilih kendaraan partai.
Peneliti senior Institut Riset Indonesia (INSIS), Dian Permata menjelaskan, RK saat ini berhasil meraih elektabilitas dengan raihan 18,18 persen. Raihan tersebut, melampaui Ketum Gerindra, Prabowo Subianto dengan 12,50 persen, disusul oleh Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo dengan 3,64 persen.
Sementara itu, di posisi ke empat diduduki oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dengan 6,59 persen, Ketua DPR RI Puan Maharani 1,82 persen, Menteri BUMN Erick Tohir 1,82 persen, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno 1,59 persen, Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 1,14 persen.
Kemudian, politisi senior sekaligus Ketum PDIP Megawati Soekarno Putri juga masuk dalam pilihan responden dengan raihan 0,91 persen, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo 0,91 persen, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa 0,45 persen, Presiden PKS Ahmad Syaiku 0,45 persen, Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto 0,23 persen, dan 46 persen sisanya belum memutuskan pilihannya.
“Tapi elektabilitas tersebut dapat berubah seiring berjalannya waktu menuju tahun 2024 mendatang,” kata Dian dalam Diskusi Bulanan Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) di Kantor Mangle.id, Jalan Maskumambang 39, Kota Bandung, Rabu (20/4).
Ia memprediksi, perubahan elektabilitas terhadap Ridwan Kamil menuju Pilpres 2024 mendatang cukup signifikan, dari awalnya 18,18 persen menjadi 6,59 persen. Sedangkan, elektabilitas Prabowo Subianto menjadi 3,86 persen,
Sementara itu, Anies Baswedan dengan 2,73 persen, Ganjar Pranowo 2,73 persen, Gatot Nurmantyo 0,91 persen, AHY 0,46 persen, Puan Maharani 0,46 persen, Megawati Soekarno Putri 0,46 persen, Erick Tohir 0,46 persen, Sandiaga Uno 0,45 persen, dan swing voters sebanyak 81,59 persen.
Lebih lanjut, imbuh Dian, partai politik (parpol) yang kemungkinan besar akan mendukung atau menjadi kendaraan RK yakni Partai Nasdem dengan persentase 42,86 persen dan PKS 6,67 persen.
“Itu dikarenakan, mayoritas parpol besar seperti PDIP, PKB, Golkar, Gerindra, dan lainnya telah memiliki calon sendiri,” jelasnya.
Dengan demikian, Dian menyarankan Ridwan Kamil sudah harus mulai penestrasi ke sejumlah provinsi Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang gemuk. Seperti Jateng, Jatim, Sumut, Sumsel dan daerah lainnya. Kemudian, Ridwan Kamil juga harus segera membentuk relawan untuk kontestasi Capres.
“Sembari tetap memperhatikan gap angka dengan Prabowo Subianto yang berjarak 6 persen,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, survei INSIS dilakukan terhadap 440 responden dengan wawancara tatap muka. Adapun metode yang digunakan yakni multistage random sampling di 27 daerah di Jabar dengan margin of error 4,47 persen. Survei tersebut dilakukan dalam kurun 24 sampai 29 Maret 2022.
Diskusi tersebut juga dihadiri Ketua JMSI Jabar, Sony Fitra Perizal; Dosen UIN Sunan Gunung Djati, Iu Rusliana, dan beberapa pengurus JMSI Jabar lainnya. [rls]
Comment