REPUBLIKAN, Bandung – Banyak tantangan yang dihadapi Pemerintah Provinsi Jawa Barat di tahun 2022 ini. Pertumbuhan ekonomi yang sempat naik sampai hampir 7% pada kuartal II 2021, tiba-tiba terjun ke angka 3,5% pada akhir tahun.
Memang tidak mudah menjaga pertumbuhan ekonomi tetap stabil ditengah ketidak pastian kondisi ekonomi nasional akibat belum berakhirnya pandemi dan memburuknya perekonomian dunia.
Seberat apapun situasi, nasib lebih dari 48 juta penduduk Jawa Barat tetap harus tetap diperjuangkan.
Sebagai bagian stake holder Jawa Barat, Ikatan sarjana Ekonomi (ISEI) dan JMSI Jabar sepakat bila menjaga pertumbuhan ekonomi tidak bisa hanya diserahkan pada pemerintah Provinsi saja. Keterlibatan berbagai elemen masyarakat mutlak diperlukan.
Diungkapkan Bendahara ISEI Cabang Bandung, Akuat Supriyanto, kerjasama penguatan komunikasi perekonomian Jawa Barat penting untuk mendorong lebih banyak masyarakat tahu dan ikut mengawasi berbagai upaya pemerintah provinsi dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah.
“ISEI dan JMSI Jabar bisa mengambil peran disana,” ujarnya saat menerima kunjungan pengurus JMSI Jawa Barat, di Jalan KH Ahmad Dahlan No. 116 Kota Bandung , Kamis (9/6/2022).
masukkan script iklan disini
Menurutnya, ISEI dan JMSI Jabar punya keahlian dan peran berbeda dalam masyarakat. “Namun, jika potensi keduanya digabungkan bisa memberi dampak positif dalam derap pembangunan di Jawa Barat,” kata Akuat.
Di Jawa Barat, kata dia, ada dua proyek besar yang berpotensi jadi motor pertumbuhan ekonomi , yakni pengembangan kawasan Rebana Metropolitan dan Jawa Barat Selatan.
“Pengembangan kawasan Rebana Meteropolitan dan Jawa barat Selatan jelas akan memeprcepat pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kesenjangan di Jawa Barat,” ujara Akuat.
Sementara itu Ketua JMSI Jawa Barat, Sony Fitrah Perizal, menyambut baik rencana kerjasama kedua organisasi.
“Saya yakin selama ini para pakar ekonomi ISEI sudah banyak memberikan masukan pada pemerintah. Tapi disisi lain ISEI juga bisa mendorong masayarakat untuk ikut mengawasi pembangunan,” katanya.
Sony meyakini pengawasan masyarakat penting agar pengembangan kedua kawasan itu beradaptasi dengan potensi dan mitigasi bencana dan terhindar dari praktek korupsi.
“Selain itu manfaatnya benar-benar dirasakan langsung oleh masyarakat,” tuturnya.[red]
Comment