Gelaran Bandung Open Swimming Tournament 2022 Perebutkan Piala Muhammad Farhan

Ragam756 views

REPUBLIKAN, Bandung – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Republik Indonesia, bekerja sama dengan PRSI Provinsi Jawa Barat dan Dulur Farhan (Dufan), menggelar “Bandung Open Swimming Tournament 2022” memperebutkan Piala Muhammad Farhan, Jumat-Minggu, (10-12/6/2022), di Stadion Renang UPI jalan Setiabudhi Bandung.

Ketua Harian Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Jawa Barat, Muhammad Farhan saat ditemui pada penutupan “Bandung Open Swimming Tournament 2022”, Minggu sore, (12/6/2022), yang juga dihadiri Asdep IV Peningkatan Tenaga dan Organisasi Kemenpora RI Dr. Herman Chaniago, M.M., dan Sekjen PB PRSI Ali Patiwiri, mengatakan, Bandung Open Swimming Tournament digelar untuk menjaring perenang-perenang unggulan dari Jawa Barat.

“Kejuaraan ini diikuti atlet dari 27 kabupaten dan kota di Jawa Barat, dan saya berharap nantinya akan muncul atlet-atlet yang dapat mengikuti olimpiade,” ujar Muhammad Farhan yang juga Anggota Komisi I DPR RI dari Partai NasDem Dapil 1 Jawa Barat (Kota Bandung-Kota Cimahi).

“Kejuaraan ini merupakan regenerasi atlet renang, karena regenerasi merupakan salah satu cara terukur untuk mendapatkan atlet-atlet terbaik,” kata Muhammad Farhan.

“Kejuaraan ini diikuti semua kelas, dan semua kelompok usia, seperti kita tahu akuatik ada lima cabang olahraga, khusus untuk renang ada kelas satu sampai kelas lima dari semua level,” ungkap Muhammad Farhan.

“Maka untuk mendapatkan atlet elit untuk tahun 2030 hingga 2032, ya salah satunya melalui kejuaraan ini,” tegas Muhammad Farhan.

Lebih lanjut Muhammad Farhan mengatakan, dirinya selaku Ketua Harian PRSI Jabar optimis atlet akuatik Jabar yang masuk Olimpiade semakin banyak, “Turnamen renang yang diadakan secara rutin menjadi salah satu strategi proses regenerasi,” ujarnya.

“Oleh karena itu kita menggelar Bandung Open Swimming Tournament 2022 untuk perkumpulan renang di seluruh Jawa Barat di kelompok usia, dan turnamen ini pertama diadakan untuk kelompok usia antarperkumpulan di Jawa Barat setelah dua tahun masa pandemi,” ungkap Muhammad Farhan.

“Saya berharap ajang turnamen untuk regenerasi atlet renang harus dilaksanakan secara rutin,” tegas Muhammad Farhan.

Muhammad Farhan mengungkapkan, tantangan terbesar setelah pandemi adalah mengembalikan fitness level para atlet renang, “Mereka selama dua tahun hanya latihan, namun tanpa target yang jelas,” ujarnya.

Terkait Bandung Open Swimming Tournament 2022, Muhammad Farhan mengungkapkan, antusias kejuaraan renang ini tidak hanya dari peserta saja, namun melibatkan keluarga peserta.

“Dalam setiap lomba, kemenangan bukanlah satu-satunya tujuan, karena ada nilai-nilai pantang menyerah dan semangat kompetisi menembus keterbatasan yang membuat insan olah raga menjadi manusia istimewa,” kata Muhammad Farhan.

“Semoga di tahun depan Bandung Open Swimming Tournament 2022 bisa hadir kembali dan semakin ramai pesertanya,” kata Muhammad Farhan, “Pastinya Aquatik Jawa Barat menuju Prestasi Dunia 2030,” pungkasnya.

Pembukaan Bandung Open Swimming Tournament 2022, dilaksanakan, Jumat pagi, (10/6/2022), yang dihadiri Anggota DPRD Kota Bandung dari Rendiana Awangga yang juga Ketua DPD Partai NasDem Kota Bandung, dan Wakil Ketua KONI Jawa Barat Yunyun Yudiana.

Wakil Ketua KONI Jawa Barat Yunyun Yudiana mengatakan, Jawa Barat memiliki aset terbanyak atlet renang yang sangat potensial dalam prestasi, baik ditingkat nasional maupun international.

“Kevakuman dalam waktu dua tahun terakhir yang disebabkan adanya pandemi Covid-19, mengakibatkan setiap even olahraga apa pun dihentikan, dan kali ini Jawa Barat tampil perdana dalam pembinaan renang di tahun 2022 dalam kegiatan Bandung Open Swimming Turnamen 2022,” ungkap Yunyun Yudiana.

“Kita semua berharap dengan diadakannya kegiatan Bandung Open Swimming Turnamen 2022 di kampus UPI dapat menambah kekayaan atlet renang usia dini baik laki-laki maupun perempuan yang berpotensi prestasi berstandar internasional,” kata Yunyun Yudiana.

“Ini sesuai dengan konsep Desain Besar Olahraga Nasional atau DBON, yakni pembinaan atlet secara jangka panjang atau long term athletes development,” ungkap Yunyun Yudiana, “Apalagi di cabang olahraga renang, memang harus dimulai dari usia dini,” ujarnya.

“Saya berharap apa yang sudah dilakukan PRSI Jabar dengan menggelar kejuaraan kelompok umur bisa diikuti cabang olahraga lain, karena pembinaan atlet harus dilakukan secara berjenjang dan kontinyu,” tegasnya.

Sedangkan Sekretaris Umum PRSI Jabar, Vera Ariesa mengatakan, kejuaraan renang Bandung Open Swimming Tournament 2022 Piala Muhammad Farhan diikuti lebih dari 450 atlet yang mewakili 56 klub renang di wilayah Jawa Barat.

“Kejuaraan ini sebenarnya rutin digelar setiap tahun di Jawa Barat, namun di dua tahun terakhir vakum karena pandemi Covid-19,” ungkap Vera Ariesa.

“Kejuaraan ini menjadi yang pertama dalam dua tahun terakhir, dan animonya cukup bagus namun belum signifikan karena bentrok dengan kegiatan sekolah para atlet,” ungkap Vera Ariesa.

“Kami berharap melalui kejuaraan ini muncul atlet-atlet renang potensial yang nantinya akan menjadi tulang punggung Jawa Barat dan Indonesia di berbagai kejuaraan,” kata Vera Ariesa.

“Bagi PRSI Jabar, dari kejuaraan ini dapat menjaring bibit atlet potensial baru sebagai regenerasi untuk persiapan babak kualifikasi PON XXI yang akan digelar tahun 2023 mendatang,” ungkap Vera Ariesa.

“Usai pelaksanaan kejuaraan renang ini, kami telah menyiapkan agenda kejuaraan lain, rencananya, kejuaraan renang dalam bentuk seri yang akan digelar pada Juli 2022,” pungkas Vera Ariesa.

Seperti diketahui, Bandung Open Swimming Tournament 2022 diikuti 54 perkumpulan dan 632 Atlet renang.

Hal-hal unik yang menginspirasi di Bandung Open Swimming Tournament 2022 yakni, perjuangan Naila Puja Rislani dari perkumpulan Tirtatelga Swimming Club Bandung, seorang tunarungu yang memberanikan diri ikut dengan peserta umum, tantangannya adalah Naila Puja Rislani tidak bisa mendengar aba-aba wasit dan pistol start, sehingga untuk tolakan start, Naila Puja Rislani harus melihat peserta lain.

Namun tekad Naila Puja Rislani sudah bulat untuk mengikuti Bandung Open Swimming Tournament 2022, perlu dicatat, Naila Puja Rislani telah meraih tiga emas di Pekan Paralympic Nasional di Papua pada tahun 2021 yang lalu, ini adalah bukti keterbatasan bukan halangan untuk berprestasi.

Cerita kedua adalah sebuah cerita inspiratif yang hanya bisa terjadi di turnamen terbuka antar kelompok umum, seorang peserta KU 5B (usia 6 tahun) Arfah Attiya Hanifah perenang cilik dari Perkumpulan Trudgen Swimming Club Serang, menunjukan semangat tidak putus asa dan tetap fokus untuk menyelesaikan lomba di 50 meter gaya bebas, walaupun dia sudah pasti menjadi pemenang terakhir.

Namun justru hal ini membuat penonton yang ada di Stadion Gelanggang Renang UPI Bandung berkapasitas 1.000 penonton memberikan dukungan kepadanya untuk menyelesaikan lomba, dengan tenaga terakhir, Arfah Attiya Hanifah akhirnya berhasil menyentuh papan finish.[red]

Comment