JMSI dan KADIN Jabar Bedah Tol Cisumdawu Terkendala Tiga Titik Jembatan Krusial

Ragam283 views

REPUBLIKAN, Bandung – Jalan Tol Cisumdawu belum juga rampung, diakui sudah lebih dari 10 tahun, akhirnya pemerintah targetkan progres pembangunannya berakhir pada November 2022. Kalau begitu, Nataru apa sudah bisa digunakan?

Pertanyaan di atas meluncur kala dibedah JMSI (Jaringan Media Siber Indonesia) Jabar, dan KADIN Jabar dalam diskusi hybrid bertajuk Kupas Tuntas Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati -bagian ke-2. Sub judulnya Progres Pembangunan Jalan Tol Cisumdawu (23/9/2022). Diskusi off linenya berlangsung di Lantai 6 Gedung Kadin Jabar Jalan Sukabumi, Kota Bandung.

Kepala Sub Bidang Perencanaan Teknis, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Karamullah Wajhahu, mengatakan Jalan Tol Cisumdawu adalah jalan tol terbesar di Indonesia. Panjangnya 62,60 kilometer. Menghubungkan daerah Bandung, Sumedang, dan Majalengka. Karamullah menjelaskan konstruksi jalan tol ini, dibagi menjadi 2 bagian pekerjaan. Dengan dukungan, pemerintah dan swasta (PT Citra Karya Jabar Tol – PT CKJT).

Seksi 1 dan Seksi 2 dikerjakan oleh pemerintah sepanjang 28,50 km dan seksi 3 sampai seksi 6 dikerjakan oleh swasta dari PT CKJT panjangnya 32,60 km. Soal biayanya, berdasarkan laporan resmi BPJT, Kemenneg PUPR pembangunan jalan tol Cisumdawu, dari mulai seksi 1 sampai 6 menelan biaya konstruksi mencapai Rp5,5 triliun.

Adapun seksi-seksinya :
Cileunyi–Pamulihan sepanjang 11.45 km, Pamulihan–Sumedang sepanjang 17.05 km, Sumedang-Cimalaka sepanjang 4.05 km, Cimalaka-Legok sepanjang 8.20 km, Legok-Ujungjaya sepanjang 14.9 km, dan Ujungjaya-Dawuan sepanjang 1.4 km.

Ditambahkan Karamullah, seksi 1 Ruas Cileunyi sampai Pamulihan resmi beroperasi 25 Januari 2022. Sudah 100 persen beroperasi. “Seksi 2, konstruksinya sudah selesai, ditargetkan fungsional. Panel sudah selesai, dapat dilalui kendaraan,” katanya.

Sedangkan seksi 3 sampai 6, yang dikerjakan oleh PT CKJT. “Ditargetkan rampung menjelang akhir tahun 2022,” tambahnya.

“Seksi 3, konstruksinya juga sudah selesai, Seksi 4 sampai 6 berdasarkan kunjungan 4 menteri, November 2022 Optimis selesai, Nataru sudah bisa digunakan,” jelasnya kembali.

Seksi 4 titik krusialnya ada pada jembatan. “Ada tiga jembatan disana. Cikondang, Conggeang dan Kedongdong,” katanya.

Faktanya kini September 2022 sudah masuk musim hujan. Yakinkah, Tol Cisumdawu akan selesai November 2022, bisa digunakan penuh saat Nataru 2023? Maklum sudah terlalu lama molor. Peletakan batu pertamanya saja 29 November 2011?!

Sekaitan hal krusial di atas, Kepala Sub Bidang Perencanaan Teknis, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Karamullah Wajhahu, walaupun mengaku yakin jalan tol itu bisa selesai November 2022 dan bisa digunakan Nataru 2022, tetapi tetap saja dia menjelaskan beberapa titik krusial terkait pembangunan jalan tol itu.

Titik krusial yang dimaksud Karamullah Wajhahu adalah soal tiga buah jembatan yang ada di seksi 4 dan 5, jembatan itu meliputi jembatan Cikondang yang ada di seksi 4, jembatan Kedongdong yang ada di seksi 5 b dan jembatan Conggeang yang juga ada di seksi 5 b.

Direktur Teknik PT Citra Karya Jabar Tol (PT CIJT), Ir Bagus Medi Suarso MM mengatakan secara strategi CIJT ingin kerja cepat.

“Kami inginnya ngebut. Menyelesaikan seperti apa yang dikatakan pak Menteri PUPR. Karena secara teknis tidak ada masalah. Kendalanya hanya hujan. Tetapi kami ingin menjaga kualitas. Kami siap selesaikan. Agar 2023 kita sudah menikmati jalan tol ini. Jalan tol ini, jantung Jabar untuk BIJB Kertajati,” jelasnya.

Medi, panggilan akrab untuk Bagus Medi Suarso mengatakan sebagai pihak swasta yang bekerja menyelesaikan proyek dari pemerintah, perusahannya juga akan rugi bila progres pembangunannya molor. “Kita juga akan rugi bila molor terus,” tutupnya.[red/tim]

Comment