REPUBLIKAN, Cianjur – Bantuan bagi korban gempa Cianjur mulai mengalir ke Posko JMSI Jabar di jalan Perwira no. 5, Cianjur, sejak dibuka, Selasa (21/11), kemarin. Terakhir bantuan makanan dan minuman datang dari SOKSI Jawa Barat.
Diungkapkan, Koordinator relawan JMSI Jabar, Ahmad Nurizal atau akrab disapa Kang Ijay, sejak kemarin siang pihaknya sudah mulai mendistribusikan bantuan kepada pihak yang membutuhkan.
“Hingga siang ini, bantuan yang kami distribusikan diperkirakan baru senilai Rp 20 juta. Kebanyakan dalam bentuk makanan, minuman dan obat-obatan,” tuturnya.
Menurut Kang Ijay, masih sangat banyak korban gempa yang belum tersentuh bantuan sama sekali. Sementara, bantuan yang masuk ke Posko jumlah dan jenisnya masih sangat terbatas.
“Di radius 1 km dari Posko kami saja masih ada tempat pengungsian yang belum dapat bantuan. Apalagi pengungsian yang lokasinya lebih naik ke atas,” ungkapnya.
Masih kata Kang Ijay, saat ini para pengungsi membutuhkan makanan, selimut, kebutuhan bayi dan perempuan.
“Tapi yang paling mendesak, mereka butuh tenda untuk tempat bernaung. Setidaknya terpal biar bisa digunakan untuk tenda darurat,” ujarnya.
Pasalnya, kata Kang Ijay, sejak kemarin masih sering terjadi gempa susulan, sehingga bukan saja masyarakat yang rumahnya rubuh, hampir semua masyarakat belum berani tinggal di rumah.
“Mereka merasa lebih tenang di tenda pengungsian atau bahkan di tempat terbuka,” terangnya.
Sementara itu, Ketua JMSI Jabar, Sony Fitrah Perizal, menyampaikan ucapan terimakasih pada para donatur yang telah memberikan bantuan melalui Posko JMSI Jabar.
“Semoga kemurahan hati para donatur bisa menular kepada lebih banyak lagi masyarakat dari semua penjuru tanah air,” katanya.
Tak lupa, Sony juga memuji kerja keras relawan yang mengkoordinir dan mendiatribusikan bantuan pada korban gempa.
“Semoga kerja keras rekan-rekan mendapat balasan yang lebih baik dan lebih banyak dari Alloh swt,” pungkasnya.
Berdasarkan pantauan di lapangan, banyak rumah warga yang mengalami kerusakan, bahkan hingga atapnya roboh. Tenda-tenda pengungsi juga bertebaran di tanah-tanah lapang tak jauh dari rumah-rumah yang rusak.
Tampak para pengungsi perempuan dan anak-anak berdesakan di tenda sempit dengan alas seadanya.[R]
Comment