REPUBLIKAN, Cianjur – Presiden Joko Widodo kembali kunjungi Korban Gempa Bumi Cianjur yang ke 3 kalinya, Senin (05/12/2022).
Dalam kunjungan Presiden Joko Widodo yang Ke 3 kalinya Ke Kabupaten Cianjur, Presiden Jokowi selain mengunjungi Posko Korban gempa bumi Cianjur dia pun Mengunjungi Relokasi pembangunan percontohan rumah tahan gempa di Kp. Sirnagalih Kecamatan Cilaku. Senin (05/12).
Dalam sela – sela kunjungannya, Presiden Jokowi mengatakan kepada para awak media, ” terkait pengungsi Alhamdulillah tadi saya lihat sehat, tetapi yang paling banyak memang ingin agar pembangunan rumah nya segera dimulai,” Ucap Presiden Jokowi kepada para awak media.
Lanjutnya, oleh sebab itu pagi hari ini saya kesini untuk memastikan bahwa pertama, “yang relokasi hari ini pembangunannya sudah dimulai ,” Lanjutnya.
Kemudian yang kedua hari kamis, ini baru mulai persiapan termasuk verifikasi semuanya selesai hari kamis, “untuk bantuan yang bukan relokasi, bantuan sebesar 50 juta, 25 Juta dan 10 Juta juga akan di berikan semua hari kamis” Katanya.
Lanjutnya, Sehingga Masyarakat bisa mulai beraktivitas membantu membangun rumahnya supaya ada kegiatan Masyarakat, ada juga kegiatan ekonomi ada pergerakan ekonomi itu yang kita harapkan. Tuturnya.
Terkait bantuan untuk korban gempa bumi Cianjur yang berupa uang sebesar 50 Juta, 25 Juta dan 10 Juta, Presiden mengatakan, “ada yang di salurkan langsung ada juga yang melalui tabungan, semuanya dan sistemnya sudah di siapkan, dan saya datang ke sini untuk mengecek kesiapan itu,” Katanya.
Para awak media juga menanyakan terkait berapa lama pembangunan di laksanakan kepada Presiden Jokowi?.
Presiden pun menjawab, “ini jumlahnya kan tidak sedikit totalnya 56.000, bukan jumlah yang sedikit,” Ucapnya.
Lanjutnya, “kita ingin mulai secepat – cepatnya dimulai dan secepatnya selesai, karena Masyarakat sudah kehujanan, kedinginan, di tenda – tenda pengungsian. Lanjutnya.
Untuk kawasan Relokasi seberapa aman di bandingkan dengan titik awal mereka tinggal kata para awak media kepada Presiden?, Presiden pun menjawab, ” itu sudah lewat kajian dari BMKG dan dari badan yang terkait semuanya,” Ungkapnya.[widi]
Comment