REPUBLIKAN, Kota Bandung – Entitas Great People (GP) – C59 yang berkantor di Jalan Merak No. 2 Kota Bandung, Jawa Barat, kembali (28/1/2023) menggelar ‘Ngobrol Perihal Inspirasi’ (Ngopi). Tema-nya C59 Vs C19 yang mengupas cerita dibalik layar perjuangan C59 menghadapi pandemi Covid 19. Nara sumbernya kali ini Mas Wied alias Marius Widyarto owner C59 yang dikenal sebagai ‘reja ekonomi kreatif sejak 1980-an utamanya dalam hal perkaosan.
Yang istimewa untuk gelaran dari GP – C59 bekerjasama dengan PT. Ghania Mahardika Sejahtera yang sehari-hari mengusung kinerja berbasis Sinergi Lintas Batas, “Fokus diskusi kali ini, bagaimana meningkatkan kesadaran demi meningkatkan kualitas bisnis Usaha Mikro Kecil & Menengah (UMKM) di segala bidang,” papar Agus Irvshoes CEO GP-C59 yang juga dikenal sebagai Ketua Dewan Pengurus Daerah UMKM Naik Kelas Jawa Barat.
Keistimewaan gelaran diskusi di markas utama GP-C59 yang dikuti 27 pegiat UMKM dan beberapa pengamat, juga hadir secara khusus Raden Teddy Aliyudin Ketua Umum Komunitas UMKM Naik Kelas, lainnya hadir juga Ketua Umum GP – C59 Dedie Sudrajat serta hadir jurnalis senior yang sehari-hari kerap mengamati dinamika pegiat UMKM di Jabar yakni Adi Raksanagara.
“Keren, entitas GP-C59 saya amati hampir setiap minggu menggelar diskusi tentang UMKM dalam berbagai segi. Pesertanya, selalu membludak lagi. Ini akan menjadi trend setter pembinaan UMKM secara mandiri di Jabar, Insya Alloh …” papar Adi Raksanagara.
Setelah COVID-19, Bagaimana?
Kepada redaksi Mas Wied mengemukakan intisari gelaran diskusi ini. Menurutnya, bersyukur para peserta tadi secara terbuka mengemukakan upaya dan kendala bisnis mereka selama ini. “Hal ini penting, setidaknya setelah kita melewati pandemi COVID -19, harus bagaimana? Di sinilah kita berkumpul, mengupas bagaimana agar bisnis kita lebih mantap menatap masa depan yang katanya bakal ada ketidakpastian. Namun kalau kita siap maka ketidakpastian itu bisa kita lewati,” ujarnya.
Mas Wied ditanya tentang hal-hal yang menarik dari diskusi ini, menurutnya masih ada beberapa pelaku UMKM yang berkutat sebagai ‘tukang’. Artinya, hanya bekerja di belakang layar.
“Idealnya, personal brand dan segi marketing, selanjutnya dapat dikerjakan secara paralel. Di sinilah para pegiat UMKM itu akan naik kelas, dalam hal pemodalan, cakupan marketing, peningkatan brand product, managerial, dan revenue tentunya, serta move on,” urai Mas Wied yang mengapresiasi kehadiran Raden Tedy pada sesi diskusi ini.
Sementara itu Raden Tedy mengomentari gelaran diskusi ini, mengapresiasi atas upaya Mas Wied yang dikenal sebagai icon ekonomi kreatif di Indonesia sejak 1980-an:
“Diskusi hari ini, tadi saya lihat betapa banyak hal kiat-kiat penting selama bergiat di bidang UMKM yang dipaparkan oleh Mas Wied sebagai pelaku utama. Termasuk saya apresiasi, Mas Wied memberikan sarana untuk pengembangan dan pembinaan pegiat UMKM Jawa Barat khususnya via GP-C59 selama ini.”
Secara random pasangan peserta gelaran diskusi ini yakni Ajun Kusnadi dan Santi asal Giri Mekar, Cijambe Kabupaten Bandung, yang bergiat di bidang produk dan penjualan dendeng dalam satu dekade terakhir:
“Sangat beruntung ikut diskusi ini yang dipandu Mas Wied, dan Ketua Umum UMKM Naik Kelas Kang Raden Tedy. Ini kesempatan langka bagi kami dan rekan-rekan. Intinya, banyak ilmu yang kami peroleh baik teori maupun yang praktis. Kami mau ikutan lagi kalau GP-C59 menggelar diskusi seperti ini,” pungkasnya. [R]
Comment