REPUBLIKAN, Garut – Khawatir dengan keselamatannya, pihak keluarga Ela pun mendatangi Mapolres Garut untuk membuat laporan karena Keberadaan Ela Lastari (39), pekerja migran Indonesia (PMI) asal Garut yang mengalami masalah di Riyadh, Saudi Arabia hingga kini masih belum jelas.
Anggota DPRD Jabar Enjang Tedi dari Fraksi PAN masih berjuang mendampingi keluarga Ela melaporkan Pada pihak yang berwenang.
Ia mengatakan”,Hari ini kita melakukan laporan pengaduan terkait dengan keberadaan Ela yang sekarang sudah tidak di ketahui keberadaanya, karena perkembangan terakhir berdasarkan penyelusuran kementriab luar negeri dan kantor perwakilan di riyad di Arab Saudi bahwa ela sudah kabur dari rumah majikan”, katanya.
“Pencarian Ela dari rumah majikan memerlukan dasar yaitu adalah laporan pengaduan dari keluarga, hari ini kita mendampingi putri Ela yang bernama Ajani untuk membuat laporan terkait dengan keberadaan Ela dan juga mengadukan siapa yang memberangkatkan, ini juga di dampingi Disnaker dan BP2MI Jabar ibu rahani kabit penempatan tenaga kerja”, ujar politisi Partai Amanat Nasional Dapil Kab Garut ini.
Namun Menurut Anjani Febriani (20), anak sulung Ela saat ditemui di Mapolres Garut, Rabu, 14 Juni 2023, “Hingga saat ini kami masih belum mendapatkan kejelasan terkait nasib dan keberadaan ibu saya di Riyadh, Saudi Arabia. Makanya hari ini kami putuskan untuk membuat laporan ke pihak kepolisian”,ucapnya
Disebutkannya, dirinya serta pihak keluarga yang lain saat ini sangat mengkhawatirkan keselamatan Ela. Apalagi hingga saat ini keberadaan Ela tidak jelas pasca disebutkan kabur dari rumah majikannya.
Menurut Anjani, sejak berangkat ke Saudi Arabia Oktober 2022 lalu, mereka jarang berkomunikasi. Ibunya hanya sesekali sempat menelpon dan itu pun mengeluh kalau dirinya tidak betah dan ingin pulang.
Kiat-kiat ini membantu Anda mendapatkan hasil panen yang bagus Namun sejak tiga bulan terakhir, tuturnya, ibunya tak pernah menelepon atau sekedar menyapa sekalipun melalui WA. Hal ini tentu membuatnya merasa sangat khawatir, apalagi kemudian mendapat kabar jika ibunya mendapatkan perlakuan kasar dari majikannya.
“Kami sangat khawatir dan berharap agar ibu secepatnya bisa dibawa pulang ke Garut. Kabar terakhir yang kami terima, ibu bahkan sudah kabur dari rumah majikannya di Riyadh, Saudi Arabia dan kini tak jelas keberadaannya”, katanya.
Kembali menurut Anggota Komisi V DPRD Jabar, Enjang Tedi yang turut mendampingi Anjani membuat laporan ke Polres Garut, menyampaikan merasa prihatin dengan nasib yang dialami Ela di Saudi Arabia. Oleh karenanya, sejak awal dirinya sudah berkoordinasi dengan pihak BP2MI dan Kemenlu.
Dengan bantuan pihak BP2MI dan Kemenlu, imbuhnya, dirinya terus memantau keberadaan Ela di Riyadh, Saudi Arabia. Namun informasi terakhir, saat ini Ela sudah tidak ada di rumah majikannya dan belum diketahui keberadaannya.
Adanya laporan secara resmi dari pihak keluarga ke pihak kepolisan menurut Enjang Tedi sangat penting. Selain bisa menjadi dasar bagi pihak BP2MI dan Kemenlu untuk melakukan penanganan dan pencarian, ini juga penting guna mengungkap siapa atau perusahaan apa yang telah memberangkatkan Ela ke Riyadh, Saudi Arabia.
Enjang Tedi memastikan bahwa Ela diberangkatkan ke Saudi Arabia sebagai PMI tidak melalui prosedur yang resmi alias ilegal. Visa yang dimiliki Ela bukan visa untuk bekerja tapi hanya untuk ziarah atau wisata.
Di samping itu, ia juga menyatakan bahwa Ela diberangkatkan ke negara yang sudah dinyatakan moratorium untuk pengiriman PMI, yakni Saudi Arabia. Dengan demikian dapat dipastikan pula kalau yang memberangkatkan Ela merupakan perusahaan ilegal.
“Setelah kami berkomunikasi dengan pihak BP2MI dan Kemenlu, pihak Kemenlu langsung melakukan penelusuran. Mereka bahkan sudah mendatangi rumah majikan Ela di wilayah Riyadh, Saudi Arabia”, ujar politisi PAN ini
Namun berdasarkan pengakuan sang majikan, katanya, Ela sudah kabur sejak bulan puasa lalu. Akibatnya, keberadaan Ela kini tidak jelas dan pihak BP2MI serta Kemenlu akan terus melakukan pencarian.
Masih menurut Enjang Tedi, kasus Ela ini telah menjadi perhatian khusus atau prioritas pihak BP2MI dan juga Kemenlu. Ia berharap Kemenlu bisa secepatnya menemukan Ela serta membawanya pulang ke tanah air.
Enjang Tedi menyampaikan apresiasi atas perhatian yang begitu besar dari pihak BP2MI, Kemenlu dan juga Pemkab Garut melalui Disnaker. Bahkan saat memberikan laporan secara resmi ke polisi, keluarga Ela juga didampingi oleh perwakilan BP2MI dan juga Disnaker.[r]
Comment