REPUBLIKAN, Bandung – Sebagai bentuk kepedulian negara terhadap perkembangan pariwisata, khususnya wisata religi, di penghujung bulan Ramadan 1445 Hijriyah, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, melakukan kunjungan kerja ke Syaamil Quran, Bandung, untuk meresmikan program wisata religi ‘Wisata Quran’. Syaamil Quran sendiri berkedudukan Kiaracondong, Kota Bandung, Kamis (4/4/2024).
Menparekraf beserta rombongan dari Kementerian disambut langsung oleh Chairman Syaamil, Riza Zacharias, beserta jajaran pimpinan Syaamil, serta tamutamu undangan yang turut hadir dari komunitas mitra Syaamil. Turut hadir pula dalam helatan tersebut, Direktur Wisata Minat Khusus Kemenparekraf/Baparekraf, Itok Parikesit, yang mendampingi Menparekraf; Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Haji (BPKH), Fadlul Imansyah; beberapa mitra kemaslahatan BPKH dari Rumah Zakat, DT Peduli, dan LAZ Persis; Perwakilan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, serta pimpinan daerah setempat.
Setelah disambut, Menparekraf langsung diajak untuk meninjau kawasan Wisata Quran di area percetakan mushaf. Proses produksi mushaf Al-Quran memiliki prosedur standar operasinya tersendiri, yang membedakannya dengan percetakan biasa. Di antaranya kewajiban berwudhu terlebih dahulu sebelum berinteraksi dengan mushaf Al-Quran, tidak menyimpan mushaf Al-Quran di lantai, serta Pemisahan dan pemusnahan bahan mushaf Al-Quran yang ‘reject’ dengan baik agar tidak ada satu huruf kalam Allah yang tercecer atau disalahgunakan.
Selepas dari area percetakan, Menparekraf bergerak menuju area Galeri yang menghadirkan eksibisi produk-produk Syaamil, mulai dari mushaf Al-Quran, bukubuku Islami, dan lainnya. Menparekraf pun mencoba pengalaman unik; melakukan manasik haji menggunakan teknologi VR, yang merupakan fitur kolaborasi antara Syaamil bersama Kaabaverse dalam varian mushaf terbaru Syaamil Quran (Mushaf Haji Umroh). Menparekraf pun memasuki aula dengan disambut tamu undangan untuk menyampaikan sambutan sekaligus ramah tamah dalam suasana silaturahmi yang hangat.
Sebagai Menparekraf, Sandiaga Uno menyampaikan apresiasi dan kesan positif beliau terhadap upaya Syaamil menghadirkan Wisata Quran, sebagai upaya merespons fenomena hubungan umat Muslim di Indonesia dengan Al-Quran yang menarik untuk disikapi. Penelitian dari Tim Institut Ilmu Al-Quran (IQ) Jakarta menemukan, tingkat buta huruf Al-Quran di Indonesia mencapai 72,25 persen. Angka tersebut merupakan tantangan yang perlu dipandang serius, mengingat bagi umat Islam, Al-Quran tidak hanya dimaknai sebagai kitab suci, namun lebih dari itu, petunjuk kehidupan. Salah satu langkah awal yang dapat dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai Al-Quran kepada umat Islam, sehingga rasa cinta terhadap kalam Hllahi dapat tertaut kuat di hati.
Sebagai perusahaan yang berfokus pada syiar Al-Quran, Syaamil berusaha mengambil peran untuk menjawab tantangan tersebut. Selain memproduksi mushaf Al-Quran dengan berbagai inovasi yang mudah dan menyenangkan, Syaamil berupaya untuk menyampaikan nilai-nilai mulia Al-Quran melalui program wisata religi yang bertajuk ‘Wisata Quran’. Tergerak dengan semangat tersebut, Wisata Quran pun diresmikan secara langsung oleh Menparekraf dan disaksikan oleh segenap undangan yang hadir.
Sebelum bertolak menuju rangkaian kunjungan kerja selanjutnya, Menparekraf bersama Kepala BPKH melepas 4 mobil offroad yang bersiap mendistribusikan wakaf mushaf Al-Quran dalam program Jelajah Masjid Indonesia. Program ini digagas oleh Syaamil untuk menjawab kebutuhan masyarakat muslim terhadap pengadaan/peremajaan mushaf Al-Quran berbasis masjid, yang berkolaborasi dengan berbagai mitra kebaikan. Pada kesempatan kali ini, Syaamil bekerjasama dengan salah satu mitra kemasalahatan BPKH (LAZ Rumah Zakat) untuk mendistribusikan mushaf Al-Quran ke berbagai masjid di kota Bandung yang memerlukan pengadaan/peremajaan mushaf Al-Quran.
Sejak 2013, Wisata Quran hadir memberikan edukasi untuk masyarakat muslim dengan berbagai profil, mulai dari anak-anak hingga dewasa, dari lembaga pendidikan hingga komunitas dakwah. Konsep Wisata Quran memadukan ‘fun training’ dan ‘factory visit’ dengan tujuan menyampaikan nilai-nilai agung Al-Quran dengan cara melihat proses pembuatan mushafnya.
Pelatihan yang biasa dihadirkan dalam Wisata Quran di Syaamil antara lain pelatihan menghafal Al-Quran dengan metode ‘Tikrar’, pelatihan langgam Al-Quran, dan pelatihan menulis Al-Quran. Setelah mengikuti rangkaian pelatihan tersebut, peserta pun akan diajak untuk berkeliling pabrik, melihat bagaimana mushaf Al-Quran dimuliakan dan dijaga sejak proses pembuatannya. Tujuan melihat proses produksi mushaf Al-Quran adalah agar peserta semakin memberi nilai, menghargai, dan mencintai mushaf Al-Quran yang dimilikinya, lalu tergerak untuk semakin serius berinteraksi dengannya.
Besar harapan, kunjungan Menparekraf di momen bulan Al-Quran ini menjadi momentum penting bagi Wisata Quran dan Syaamil untuk semakin serius mengembangkan dan memperluas daya manfaatnya, sehingga semakin banyak masyarakat muslim yang tertaut hatinya dengan Al-Quran; menjadikan Al-Quran benar-benar sebagai pemberkah dan petunjuk kehidupan.[R]
Comment