REPUBLIKAN, Bandung – Rona gembira terpancar dari wajah belia kakak-beradik Rasya L Salsabila dan Afina Sabrina, warga jalan Cipamokolan Kota Bandung, Jawa Barat. Boleh dikata, keduanya masuk kategori perintis ‘young entrepreneur’, produknya Susu Jelly, omzetnya:”ya, masih puluhan dan ratusan ribu rupiah saja per hari, sejak bulan puasa lalu (1445 H – Red.), ikut pelatihan usaha mikro ini, jadi banyak wawasan baru, dan tambah semangat lagi…” paparnya.
Komentar positif dari Rasya L Salsabila dan Afina Sabrina di atas, redaksi peroleh tatkala digelar Pelatihan Usaha Mikro (untuk umum) yang diselenggarakan oleh Koperasi BUMM (Badan Usaha Milik Masjid) Ikhlas Mandiri, pada Sabtu, 11 Mei 2024 di Masjid Al-Ikhlas Jalan Riung Wulan . No. 1 Komplek Riung Bandung, Cisaranten Kidul, Gedebage, Kota Bandung.
“Hari ini ada 30 peserta dengan beragam jenis usaha mikro. Hari ini perkenalan dulu antar peserta utamanya dan saling berdiskusi alias ‘all about’ tentang rintisan usaha masing-masing,” papar pemateri Agus Setiawan, Ketua DPD UMKM Naik Kelas Jawa Barat.
Hari itu Agus Setiawan memberikan materi dengan tajuk ‘Menentukan Harga Jual dan Target Penjualan, Membina Kemitraan, dan Modal Usaha’:
“Bertahap dari pertemuan ini, akan ada diskusi lanjutan, juga kemungkinan membuka peluang usaha lainnya. Bila perlu bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti produsen bahan baku, sumber finansial, dan lainnya. Yang penting, hari ini menginventarisasi kemampuan kita dalam hal tata kelola dasar-dasar berbisnis yang sehat namun berprospek cerah,” tambah Agus Setiawan yang juga sebagai Ketua Koperasi BUMM Ikhlas Mandiri.
Secara terpisah Djaenal Hidayat Ketua DKM Masjid Al-Ikhlas tempat pelatihan ini berlangsung kepada redaksi mengapresiasi gagasan diselengarakannya pelatihan di Masjid Al-Ikhlas,”bagi kami ini merupakan pencerahan, khususnya bagi jamaah serta warga sekitar. Terbukti kan, membuka usaha yang baik dan benar serta halal itu ada prosedurnya, dan melalui penjelasan Pak Agus Setiawan tadi, kita semua tercerahkan,” ujarnya sambil menambahkan –“Ini yang pertama kali, dan akan terus berlanjut ke bidang garapan pelatihan lainnya.”
Sementara itu dua peserta lainnya masing-masing pasangan ibu dan putrinya Siska Amelia dan Titin Fatimah, keduanya seakan kompak berkisah dengan penuh semangat tentang usaha produk sendiri yang mereka banggakan ‘sistik’:
“Sistik ini baru 4 bulan dirintis ini produk kami berdua, sebelumnya berjualan susu murni produk orang lain, sejak 2 tahun lalu. Dari pelatihan ini, banyak ilmu dan cara bikin usaha sendiri secara benar. Intinya, banyaklah manfaatnnya,” tutur Titin Fatimah yang sebelumnya pernah bekerja di sebuah SPBU di daeah Cileunyi Kabupaten Bandung.[R/HS]
Comment