Wujudkan Posyandu sebagai Center of Excellence, DPMD Jabar Gelar Rapat Koordinasi Pokjanal Posyandu

Pemerintahan370 views

REPUBLIKAN, Garut – Dalam rangka memperkuat peran dan fungsi perangkat daerah yang tergabung dalam Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) Posyandu tingkat Provinsi Jawa Barat, serta mendukung terwujudnya Posyandu Center of Excellence, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Jawa Barat menggelar Rapat Koordinasi Pokjanal Posyandu Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2024 bertempat di Hotel Santika Garut, Rabu (29/5/2024)

Kepala DPMD Provinsi Jawa Barat, Dicky Saromi, menyatakan jika pihaknya terus bergerak memberdayakan pihak-pihak terkait dalam upaya pemenuhan standar layanan dasar posyandu melalui Revitalisasi Posyandu. Revitalisasi Posyandu menitikberatkan pada optimalisasi peran manajerial Pokjanal di setiap tingkatannya.

“Poin penting manajerial Pokjanal pada setiap tingkatnya adalah mengubah paradigma Posyandu menjadi urusan multi sektor. Posyandu ini tidak hanya akan menjadi urusan sektor kesehatan saja, tetapi juga sektor pendidikan, ekonomi dan lingkungan,” tutur Dicky.

Dicky yang juga merupakan Sekretaris Pokjanal Posyandu Provinsi Jawa Barat menegaskan jika Pokjanal menjadi lembaga penting dalam memfasilitasi kegiatan pelayanan Posyandu, termasuk melakukan pembinaan agar Posyandu dapat menjalankan fungsi yang beragam demi mewujudkan Posyandu Center of Excellence.

Hingga akhir April 2024, realisasi kegiatan revitalisasi Posyandu se-Jawa Barat telah membentuk 27 Pokjanal tingkat kabupaten/kota, 627 Pokjanal kecamatan, 5.311 Pokja Desa, 646 Pokja Kelurahan, dan 53.324 Posyandu dengan kader berjumlah 336.631 orang, di mana 83,06% dari jumlah kader tersebut merupakan kader terlatih.

“Kita semua berharap Posyandu menjadi pusat konsultasi yang multifungsi,” tambah Dicky.

Posyandu Center of Excellence (CoE) merupakan Posyandu yang telah menjalani pembinaan khusus baik secara administrasi maupun pelayanan yang sesuai dengan panduan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Posyandu CoE tidak hanya untuk kesehatan balita dan lansia saja, melainkan menyediakan pelayanan menyeluruh yang dimulai dari remaja usia subur hingga lansia. Di samping menjalankan fungsi kesehatan, Posyandu CoE juga menjalankan fungsi edukasi, ekonomi dan lingkungan.

Kepala Bidang Kelembagaan dan Pengembangan Partisipasi Masyarakat (KPPM) DPMD Provinsi Jawa Barat, Lisa Avianty, menjelaskan jika Posyandu menjadi layanan terdepan kesehatan masyarakat yang berbasis partisipatif dengan peran aktif berbagai komponen masyarakat serta unsur yang berpengaruh terhadap peningkatan partisipasi masyarakat baik di desa maupun di kelurahan.

Berdasarkan data yang dimiliki DPMD Provinsi Jawa Barat, per April 2024 angka kasus stunting di Jawa Barat mencapai 17.162 balita. Posyandu kini dinilai tidak hanya mampu membantu dalam memantau perkembangan status gizi balita namun juga turut andil dalam menyelesaikan isu-isu sosial di masyarakat.

“Oleh sebab inilah, salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat adalah dengan penguatan peran dari seluruh perangkat daerah yang tergabung dalam kelembagaan Pokjanal Posyandu sebagai penyelenggara Revitalisasi Posyandu di wilayah Jawa Barat,” ungkap Lisa.

Tahun ini, Pokjanal kabupaten/kota akan melakukan pemetaan seluruh Posyandu di wilayahnya masing-masing dalam upaya mendukung Posyandu CoE. Dengan disepakatinya rencana pembentukan Posyandu CoE di Jawa Barat, maka pada tahun 2025 mendatang setiap kabupaten/kota akan membentuk minimal satu model Posyandu CoE.

Kegiatan Rapat Koordinasi Pokjanal Posyandu Tingkat Provinsi Jawa Barat berlangsung selama dua hari, yang akan menghadirkan beberapa narasumber dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, serta Tenaga Ahli Posyandu.

Penulis: Dwi Aprilianto (Tim Humas DPMD Jabar)

Comment