Dinas Pendidikan Jawa Barat Gelar Ekspo Education 2023 untuk Pamerkan Karya Siswa SLB

REPUBLIKAN, Garut – Disdik Jabar (Dinas Pendidikan Jawa Barat) menggelar Ekspo Education 2023 sebagai ruang unjuk karya siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) dari seluruh kota/kabupaten se- Jawa Barat, Rabu, (6/9/2023).

Ekspo Education 2023 bagi anak-anak berkebutuhan khusus tersebut pun menjadi ruang unjuk karya anak-anak berkebutuhan khusus yang ternyata mampu menciptakan produk-produk memikat di tengah keterbatasan mereka.

Kepala Bidang Pendidikan Khusus dan Pelayanan Khusus (PKLK) Disdik Jabar, Deden Saepul Hidayat mengatakan, kegiatan Ekspo Education 2023 tersebut bertujuan untuk mengapresiasi anak-anak berkebutuhan khusus di Jawa Barat dengan mengikuti pameran dan sejumlah perlombaan kreativitas di Art Center, Kabupaten Garut.

“Dari 27 kabupaten dan kota itu semuanya antusias untuk acara ekspo ini, dan di sini ditampilkan hasil karya anak-anak dari berbagai ketunaan, di sini bisa terlihat ada yang berupa keterampilan makanan, fesyen, dan banyak lagi, jadi cukup meriah,” kata Deden.

Ia menuturkan, kegiatan tersebut sering dilaksanakan, dan kali ini diselenggarakan di Garut dengan menyiapkan 42 tempat pameran yang diisi produk karya dari berbagai daerah di Jabar.

Pameran karya anak-anak tersebut, kata dia, untuk memperlihatkan kepada masyarakat luas bahwa anak-anak berkebutuhan khusus bisa berkarya dan memiliki kreativitas yang tidak kalah menarik.

“Bagaimana masyarakat bisa melihat hasil karya anak-anak kita, dampaknya nanti masyarakat semakin percaya kepada sekolah, sehingga nanti anaknya bisa disekolahkan,” katanya.

Kepala SLB YMK Asy Syifa Sidarahayu Ciamis Anjar Margana mengatakan kegiatan yang dihadiri perwakilan dari 27 kabupaten dan kota di Jabar itu cukup meriah, dan semua peserta menyambut antusias dengan menampilkan berbagai karya menarik.

Ia mengatakan pameran tersebut banyak menampilkan berbagai karya dari anak siswa SLB seperti berbagai kreativitas makanan, fesyen, dan lainnya.

Karya siswa dari Ciamis, kata dia, membawa berbagai karya hasil dari bahan limbah atau daur ulang yang menjadi produk seperti manik untuk perhiasan berupa gelang dan kalung.

Ia berharap pemerintah lebih memperhatikan lagi anak-anak berkebutuhan khusus agar semakin kreatif, kemudian memberikan apresiasi kepada mereka, termasuk para gurunya.

“Harapannya untuk anak-anak SLB tetap semangat dan juga harapannya dari pihak pemerintah lebih memperhatikan lagi dan mengapresiasi apa yang sudah dilakukan, khususnya oleh anak-anak dan bapak ibunya,” kata Anjar.[R]

Comment