Jurnalis Bela Negara Dukung Bandung Kondusif, Tertib, Aman, dan Santun Jelang Pemilu 2024

REPUBLIKAN, Kota Bandung – Jurnalis Bela Negara (JBN) Kota Bandung kembali memenuhi undangan dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Bandung untuk menghadiri Kegiatan “Komitmen Bersama Bandung Kondusif, Tertib, Aman, dan Santun Pemilu Tahun 2024”, Rabu, (22/11/2023), di Ballroom Hotel Horison, jalan Pelajar Pejuang Kota Bandung.

Kegiatan yang diisi deklarasikan dan penandatanganan ini dihadiri Pejabat Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono, Ketua DPC Jurnalis Bela Negara (JBN) Kota Bandung Drs. Harisman Subawijaya, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kabakesbangpol) Kota Bandung Drs. H. Bambang Sukardi, M.Si., Komandan Kodim (Dandim) 0618/Kota Bandung Kolonel Inf Donny Ismuali Bainuri. S.Hub.Int., M.A.S.S S., Danlanud Husein Sastranegara, Kolonel Pnb Ardi Syahri, S.T., M.M., M.MA., Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Budi Sartono, S.I.K, M.Si, M.Han., jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bandung, KPU Kota Bandung, Bawaslu Kota Bandung, unsur jajaran kewilayahan, dan tamu undangan sekitar 750 peserta.

Pejabat Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono dalam sambutannya mengatakan, semua pihak diharapkan semangat bersama merayakan nilai-nilai demokrasi, dan memastikan Pemilu 2024 di Kota Bandung berjalan dengan lancar dan penuh integritas.

Lebih lanjut Bambang Tirtoyuliono mengatakan, saat ini Kota Bandung menghadapi tantangan besar, “Hal ini memerlukan kerja keras, tanggung jawab, dan keterlibatan aktif dari seluruh komponen masyarakat,” tegasnya.

Bambang Tirtoyuliono menambahkan, dalam membangun Kota Bandung yang kondusif harus memahami kondusif tidak hanya mengacu pada kehidupan fisik, tetapi juga pada ketentraman bathin, kesejahteraan bersama, dan sikap saling menghormati.

“Mari kita tinjau bersama tentang partisipasi masyarakat dalam proses demokrasi,” kata Bambang Tirtoyuliono, “Warga Kota Bandung mengalami peningkatan positif dalam tingkat kesadaran politik, namun tantangan yang harus dihadapi adalah meningkatnya partisipasi nyata dalam memberikan suara pada hari Pemilu,” ujarnya.

Mengenai sopan santun dan toleransi, menurutvBambang Tirtoyuliono, di lapangan menunjukkan warga Kota Bandung memiliki sikap saling menghormati satu sama lain.

“Namun dalam menghadapi perbedaan pendapat, masih ada ruang untuk meningkatkan dialog konstruktif dan pemahaman bersama,” kata Bambang Tirtoyuliono, “Kita harus mengedepankan kesantunan dalam berkomunikasi dan berinteraksi” ujarnya.

Bambang Tirtoyuliono menambahkan, semua pihak harus berkomitmen untuk mempertimbangkan peraturan dan norma-norma yang berlaku.

“Proses Pemilu yang tertib akan menciptakan suasana yang kondusif bagi setiap warga kota Bandung untuk berpartisipasi aktif dan memberikan suara mereka demi masa depan yang lebih baik,” pungkas Bambang Tirtoyuliono.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kabakesbangpol) Kota Bandung Drs. H. Bambang Sukardi, M.Si., mengatakan, masa kampanye tinggal menghitung hari yaitu mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024.

“Kegiatan saat ini bertujuan memberikan komitmen bahwa Pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan mampu menjaga kondisi Kota Bandung tetap kondusif selama pesta demokrasi,” kata Bambang Sukardi, “Mari kita menunjukkan Warga Kota Bandung saling menghargai dan menghormati,” ujarnya.

Sedangkan Ketua Jurnalis Bela Negara (JBN) Kota Bandung Drs. Harisman Subawidjaja mengatakan, komitmen bersama ini memang layak untuk dideklarasikan.

“Tahu sendirilah sekarang kondisinya seperti apa, komitmen bersama ini memang sudah seharusnya dilaksanakan agar Kota Bandung Kondusif Tertib Aman dan Santun Jelang Pemilu 2024,” pungkas Harisman Subawidjaja.

Berikut isi Komitmen bersama yang digelorakan Pemerintahan Kota Bandung dan masyarakat Kota Bandung:

– Melaksanakan penyelenggaraan Pemilu tahun 2024 yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur ​​dan adil.

– Mewujudkan kondusifitas Pemilu tahun 2024 berlangsung nyaman, tenang, damai dan bahagia.

– Menolak segala bentuk penyebaran berita hoax, kebencian, politik uang politisasi agama dan etnis.[R]

Comment