REPUBLIKAN, Kota Bandung – Pernyataan pemerintah soal rencana pertumbuhan ekonomi di atas 6% pada 2025 adalah non sense, jika tak sentuh sektor industri. Karena percepatan ekonomi baru akan terjadi jika perindustrian mendapatkan prioritas perhatian pemerintah.
Hal itu dikemukakan kandidat Gubernur Jabar Dr.-Ing. H. Ilham Akbar Habibie, Dipl.Ing, MBA, saat menjadi narasumber pada serial diskusi pilkada bertajuk “Mencari Pemimpin Pilihan Rakyat”. Putra mantan Presiden Prof. B.J. Habibie ini diusung oleh Partai Nasdem untuk maju dalam Pilgub 27 November mendatang.
Acara diskusi pilkada rutin setiap hari Minggu petang ini digagas Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Jabar dan PW Muhammadiyah Jabar. Diskusi digelar di sekretariat JMSI Jabar, Cafe Kampring, Jl. Maskumambang 39 Bandung, Minggu (14/7). Paparan Ilham pun dibahas oleh dua panelis, yakni Dr. Affan Sulaeman, pengamat politik Unpad Prof. Dr. Ahmad Buchari.
“Indonesia emas baru akan tercapai jika terjadi industrialisasi di berbagai bidang. Industrialisasi itu akan mengubah mindset setiap orang. Dan itu bisa diterapkan di semua sektor, pertanian, perkebunan, wisata, jasa ataupun industri kreatif,” jelasnya.
Ia mencontohkan, industri pertanian di Jepang maju, begitupun industri kreatif di Korea jadi mendunia, karena didorong menjadi industri. Petani di negara-negara maju itu makmur –bukan di bawah garis pertanian seperti di Indonesia– karena pertanian diubah jadi industri.
“Industri akan mengubah produksi menjadi lebih massal. Mesin-mesin dan teknologi akan melipatgandakan produksi apapun, sehingga pertumbuhan ekonomi terdongkrak,” katanya.
Ilham pun menyoroti posisi Jabar yang amat strategis dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi ini. “Jabar adalah tulang punggung Indonesia. Membangun Indonesia emas lokomotifnya adalah Jabar. Karena 55% industri ada di Jabar,” tandasnya.[R]
Comment