Program SIBESTI Jadi Solusi Stabilitas Harga di Kota Cimahi

REPUBLIKAN, Kota Cimahi – Melalui Dinas Perdagangan Koperasi UKM dan Perindustrian (Disdagkoperin) Pemerintah Kota Cimahi menyatakan persediaan beras di Kota Cimahi masih dalam kondisi aman, tanpa laporan kekurangan atau gangguan distribusi.

Indra Bagjana Kepala Bidang Perdagangan Disdagkoperin Pemerintahan Kota Cimahi menyatakan Hal tersebut pada kegiatan Operasi Pasar Beras Medium di Techno Park, Cimahi Selatan, Kamis (30/1/2025).

“Tidak ada laporan kekurangan atau fenomena negatif, sampai saat ini untuk stok beras dalam kondisi aman, namun SIBESTI ini tetap dijalankan secara rutin setiap bulan pada Kamis terakhir, tanpa harus menunggu fenomena kenaikan harga,”ujar Indra.

Pemkot Cimahi berupaya menjaga stabilitas harga dan memastikan ketersediaan beras bagi masyarakat melalui Program SIBESTI (Siapkan Beras untuk Masyarakat Kota Cimahi).

Disdagkoperin kembali mendistribusikan beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) ke setiap kelurahan dengan kuota total 36,5 ton.

SIBESTI akan menyasar seluruh masyarakat Cimahi dan dikoordinasikan oleh para Kasi Ekonomi di masing-masing kelurahan, dan setiap kelurahan rata-rata mendapatkan 2 ton, meskipun ada yang mendapatkan lebih atau kurang sesuai kebutuhan.

“SIBESTI ini pada dasarnya diperuntukkan bagi seluruh kelurahan di Kota Cimahi,” terangnya.

Ini program yang berbeda dengan Operasi Pasar Murah (OPM) konvensional, di mana masyarakat harus antre panjang, SIBESTI menggunakan sistem by order, sehingga penerima manfaat selalu bergantian berdasarkan pesanan yang telah didaftarkan di kelurahan.

“Program OPM itu kalau dulu pembeli harus antre panjang, bisa sampai 6.000 orang. Kebayang bagaimana antriannya? Pengamanannya harus kuat, P3K-nya juga harus siap. Dengan sistem by order di SIBESTI, semuanya lebih tertib dan efisien,” katanya.

Dalam program ini masyarakat tetap harus membeli beras karena sifatnya bukan bantuan, namun dengan harga lebih murah dari harga pasar.

Lanjut Indra,“Misalnya sebagai contoh, harga beras dalam program SIBESTI adalah Rp58.000 per 5 kg atau Rp 11.600 per kg, lebih murah dibandingkan HET (Harga Eceran Tertinggi) yang berlaku, yaitu Rp12.500 per kg. Lumayanlah selisihnya,” jelasnya.

Kepala Bidang Perdagangan Disdagkoperin ini memastikan, pendistribusian beras sejauh ini berjalan lancar. Namun, keterbatasan armada pengangkut menjadi kendala tersendiri karena kendaraan yang difasilitasi APBD Kota Cimahi hanya mampu mengangkut sekitar 2 ton per kelurahan.

Masih kata Indra “Karena armada yang difasilitasi APBD terbatas, kalau ada kelurahan yang membutuhkan lebih dari 2 ton, maka mobil dinas lurah atau mobil siaga akan dikerahkan untuk membantu distribusi,” ungkapnya.

Dengan adanya program SIBESTI, Indra berharap dapat membantu pengendalian inflasi, mengingat Kota Cimahi pernah mengalami inflasi beras meskipun itu terjadi dalam skala nasional.

“Maka kami tidak ingin kejadian itu terulang, dan SIBESTI ini menjadi jawaban untuk menjaga stabilitas harga serta ketersediaan beras bagi masyarakat,” tuturnya.[R]

Comment