REPUBLIKAN, Bandung – Sekolah Menengah Atas Negeri 9 Kota Bandung (SMAN 9 Kota Bandung) di Jl. Suparmin No.1A, Pajajaran, Kec. Cicendo, Kota Bandung menyelenggarakan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi para siswa baru tahun ajaran 2024/2025, dengan tema “Generasi Emas Gantari Bumi Pasundan”,Kamis (18 /7/ 2024)
Acara yang berlangsung selama lima hari ini, dari tanggal 15 hingga 18 Juli 2024, bertujuan untuk mengenalkan lingkungan sekolah serta menanamkan nilai-nilai kedisiplinan, tanggung jawab, dan kebersamaan.
Terkait dengan hal tersebut, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMAN 9 Bandung, Hamdan Kurnia,M.Hum. yang di dampingi Irma Dewi F, S.Pd. Wk. Kesiswaan mengatakan, sejalan dengan arahan dari Plt Gubernur Jabar melalui Disdik Jabar, untuk MPLS di SMAN 9 Bandung berjalan dengan penuh keceriaan mulai dari pembukaan pada Senin, 15 Juli 2024 hingga penutupan pada Kamis 18 Juli 2024.
“Kegiatan MPLS 2024 di SMAN 9 Kota Bandung ini diikuti sebanyak 396 siswa baru, dan bisa dilihat sendiri para peserta MPLS begitu antusias dan bersemangat mengikuti berbagai rangkaian acara ada,”Kata Hamdan.
Untuk pembukaan, seluruh peserta mendapatkan pengarahan dari Plt. Kepala Sekolah SMAN 9 Bandung Dr. Toto Suharya, S.Pd, M.Pd. dan sesuai dengan rangkaian acara yang telah tersusun dengan baik, MPLS bisa berjalan dengan aman dan lancar dan yang paling penting para peserta MPLS bisa mengikuti setiap acara dengan riang gembira.
Dihari terakhir MPLS ini, kata hamdan, ditampilkan berbagai ekstrakulikuler seperti basket, tarung derajat, teqbal, softball, hand ball, prisman dan masih banyak lainnya. Adapun tujuan dari penampilan berbagai kegiatan ekstrakulikuler ini agar siswa yang baru masuk memiliki gambaran kegiatan mana yang nantinya akan mereka ikuti.
“Setiap siswa maksimal bisa memilih dua ekstrakulikuler yang sesuai dengan minat dan bakat mereka,” kata Hamdan.
Hamdan menuturkan, sejalan dengan visi dan misi SMAN 9 Bandung, yakni mewujudkan sekolah yang unggul dalam prestasi dan budi pekerti, berpijak pada iman dan taqwa serta berwawasan lingkungan, maka hal tersebut juga menjadi warna dalam pelaksanaan MPLS di SMAN 9 Bandung.
“Sebelumnya kita sudah ada program ramah anak seperti pembiasaan pembacaan Al Quran, dan tahun ini kami membuat terobosan yakni sholat dhuha berjamaah yang dilakukan oleh seluruh siswa/siswi, guru dan tenaga kependidikan,” terang Hamdan.
Kegiatan ini, tuturnya, dilaksanakan setiap pagi mulai pukul 6.45 hingga selesai dan kedepannya para siswa didorong untuk berani tampil dengan mengisi materi kuliah tujuh menit (kultum) sebagai penutup rangkaian sholat dhuha.
“Kegiatan sholat dhuha ini juga merupakan salah satu implementasi dari misi sekolah yakni meningkatkan keimana dan ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa.
Hamdan mengatakan, untuk menyelenggarakan kegiatan MPLS tentunya diperlukan kerjasama dari semua unsur pendukung satu diantaranya dari WK Prasarana
Asep Rony Kusumayadi, S.Pd. dan Pembina Osis, Aan W, serta OSIS pengurus OSIS tentunya yang berjibaku menyiapkan acara, sarana dan prasarana serta mengorganisir unit-unit yang terkait termasuk dengan pihak sekolah yang dalam hal ini bertindak sebagai pengawas.
Terkait dengan hal itu, Lovely Natasya Aulia selaku ketua OSIS SMAN 9 Bandung, menuturkan koordinasi dengan pihak sekolah terus dilakukan secara intens, termasuk rambu-rambu yang menjadi pegangan panitia pelaksana dalam melaksanakan MPLS ini.
“Kami mendata terlebih dahulu kebutuhan apa saja yang diperlukan, setelah itu kami berkirim surat kepada wakil kepala sekolah, Bapak Asep Roni Kusumayadi, untuk pemakaian sarana dan prasarana sekolah termasuk menyiapkan peralatan yang dibutuhkan,” kata Lovely.
“Alhamdulilah, dengan koordinasi yang baik dengan bapak Roni, semua kebutuhan sarana dan prasarana termasuk untuk unit-unit dari ekstrakulikuler bisa tersedia sehingga dalam pelaksaan MPLS ini bisa berjalan dengan lancar,” katanya.
Hal tersebut, diamanini oleh Asep Roni Kusumayadi dimana sarana dan prasarana yang ada di SMAN 9 Bandung ini sudah mencukupi dan bisa dimanfaatkan secara maksimal.
“Alhamdulilah sarana dan prasarana sudah mencukupi, namun memang harus ada penambahan agar kedepan anak-anak bisa lebih menikmati secara lebih rileks,” katanya.
Khusus untuk mendukung program Sholat Dhuha, Asep Roni mengatakan untuk sarana dan prasarananya sudah siap, dari mulai tempat pelaksanaan hingga untuk tempat wudhu juga sudah representatif terpisah antara ikhawan dan akhwat.
“Untuk pelaksanaan program pembiasaan sholat dhuha ada tiga tempat yang dipergunakan yakni pertama adalah lapangan basket, lapangan upacara, kemudian aula dan yang ketiga adalah masjid,” tuturnya.[R]
Comment