Enjang Tedi DPRD Jabar, Upaya Pulangkan Wiwin yang Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak

Edukasi, Politik, Ragam105 views

REPUBLIKAN, Garut – Karena tak tahan dengan kelakuan sang majikan, Wiwin meminta bantuan pemerintah untuk dipulangkan ke tanah air, Wiwin (36) adalah seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) dikabarkan disiksa majikannya di Kota Erbil, Irak.

Anggota Komisi V DPRD Jabar Enjang Tedi mengatakan, saat ini kasus Wiwin sudah masuk ke meja DPRD. DPRD Jabar telah membahas kasusnya dengan Disnakertrans dan Dinas Sosial Jabar.

Kepada suaminya Dani atas permintaan Wiwin, meminta Pemprov Jabar melalui Satgas Pemulangan PMI untuk membantu pemulangan Wiwin karena mengalami tindakan kekerasan dari majikannya di kota Erbil Irak.

“Ini berdasarkan permintaan Wiwin kepada suaminya Dani, yang meminta Pemprov Jabar melalui Satgas Pemulangan PMI untuk membantu pemulangan Wiwin,” kata Enjang Tedi, kepada wartawan, di Garut, Senin (19/8/2024).

Selaku Anggota Komisi V DPRD Jabar Enjang Tedi menjelaskan, Disnakertrans Kabupaten Garut sendiri telah bersurat ke Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Jabar untuk menindaklanjuti upaya pemulangan Wiwin.

“Disnakertrans sudah menginstruksikan ke Satgas Pemulangan PMI untuk segera memulangkan Wiwin,” ujarnya.

Enjang Tedi sendiri mengatakan, jika dilihat dari alur keberangkatan Wiwin menjadi PMI, Wiwin dipastikan berangkat menjadi pekerja di luar negeri melalui jalur yang ilegal.

“Selain itu, pemerintah juga kan sudah melarang PMI sektor domestik bekerja di negara Timur Tengah sejak 2015 lalu,” kata Enjang.

Kasus penyiksaan yang dialami oleh Wiwin ini, terungkap usai salah seorang temannya yang juga merupakan PMI melapor ke suami Wiwin, Dani Isyam (44). Dani mengatakan, istrinya itu mengaku mendapatkan perlakuan kasar saat bekerja di Erbil.

“Temannya bilang, kalau istri saya disiksa. Saya konfirmasi, dan istri saya membenarkan,” kata Dani.

Dani menjelaskan, Wiwin berangkat ke Timur Tengah bulan Mei 2024 lalu. Dia berangkat melalui sebuah agen penyaluran di kawasan Majalaya, Bandung, dan dijanjikan untuk bekerja di Dubai, Uni Emirat Arab.

Namun, janji tersebut ternyata bohong belaka. Wiwin hanya tinggal 3 hari di Dubai, kemudian dibawa ke Turki dan menetap sekitar 1 minggu di sana. Kemudian, Wiwin diterbangkan ke Irak, hingga akhirnya bekerja di sana.

Selama bekerja di Erbil, Wiwin gonta-ganti majikan. Lebih dari 3 majikan disinggahinya untuk mengais rezeki. Namun malang, Wiwin malah menjadi korban kekerasan di sana.

Wiwin dikabarkan kerap mengalami pemukulan yang dilakukan oleh majikannya, hingga ditendang dan dilempar botol kaca saat bekerja. Dani mengatakan, sebenarnya sang istri mendapatkan gaji saat bekerja. Tapi, Wiwin mengaku ingin segera pulang karena sudah tidak tahan.

Dani sendiri bukan tanpa upaya dalam memulangkan sang pujaan hati. Dirinya sempat meminta agen pemberangkatan yang menerbangkan Wiwin ke luar negeri untuk memulangkannya, tapi malah dimintai duit puluhan juta.

“Katanya kalau mau pulang harus kirim uang dulu Rp 80 juta,” pungkas Dani.

Wiwin sendiri merupakan warga Kabupaten Bandung. Namun, setelah menikah dengan Dani, Wiwin menetap di Garut untuk membesarkan buah hatinya bersama Dani di kawasan Tarogong Kaler.[R]

Comment