Gaya Unik Pasangan Calon Bupati Sukabumi Saat Mendaftar ke KPU

Politik180 views

REPUBLIKAN, SUKABUMI – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sukabumi 2024 tak hanya menarik dari sisi persaingan politik, tetapi juga dari cara unik yang digunakan pasangan calon (paslon) saat mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi. Dua paslon yang menjadi sorotan, H. Asep Japar – H. Andreas dan pasangan H. Iyos Somantri – H. Zaenul, datang dengan kendaraan yang sangat kontras, merupakan pendekatan berbeda. Jumat, (30/08/30).

Pasangan Bacalon H. Asep Japar dan H. Andreas

Pasangan Asep Japar dan Andreas memilih gaya mewah dengan menggunakan jeep, kendaraan yang kerap diasosiasikan dengan kekuatan dan prestise. Mobil jenis ini jelas mencuri perhatian saat paslon tiba di kantor KPU Kabupaten Sukabumi di Jl. Siliwangi No. 92, Cibadak, Selasa, 28 Agustus 2024. Bahwa siap bertarung di panggung politik dengan segala sumber daya yang miliki.

pasangan bacalon H. Iyos Somantri dan H. Zaenul

Sebaliknya, pasangan H. Iyos Somantri dan H. Zaenul memilih pendekatan yang lebih tradisional dan merakyat, paslon ini tiba dihari yang berbeda di KPU dengan naik Nayor, (semacam delman) khas Cibadak, pada Rabu, 28 Agustus 2024. Pilihan ini menunjukkan terhadap budaya lokal dan upaya untuk lebih dekat dengan masyarakat. Langkah ini pun sukses menarik perhatian, mengingat Nayor sudah jarang digunakan dalam kegiatan resmi semacam ini.

Kedua paslon tersebut resmi mendaftar sesuai dengan persyaratan Pilkada Serentak 2024 dan diterima dengan baik oleh KPU Kabupaten Sukabumi. KPU memastikan bahwa semua dokumen yang diperlukan telah dipenuhi sebagai peserta Pilkada.

Tokoh masyarakat Sukabumi Pak Jamal dikenal Pak Dedi KW

Pak Jamal salah satu tokoh masyarakat di kabupaten Sukabumi mengatakan Harapan kami dari masyarakat, terutama masyarakat yang peduli budaya. “Agar budaya lokal yang kita miliki bisa dilestarikan dan dijaga, sehingga tidak tergerus oleh budaya asing. Oleh karena itu, kami meminta kepada Bupati dan Wakil Bupati terpilih nanti untuk melibatkan elemen masyarakat dalam berbicara soal permasalahan budaya di Kabupaten Sukabumi.” jelasnya.

Masyarakat Sukabumi kini memiliki kesempatan untuk memilih sesuai hati nurani dari kedua paslon ini dalam Pilkada yang akan digelar pada 27 November mendatang. Pilihan kendaraan saat mendaftar ke KPU bisa jadi refleksi. Di satu sisi, ada kesan modern dan tangguh, sementara di sisi lain, ada sentuhan tradisi lokal.

Sementara itu pengawas pemilu pada Pilkada ini diharapkan bisa menciptakan kultur demokrasi yang baik, benar, dan amanah. Stabilitas masyarakat selama masa kampanye juga menjadi perhatian utama, di mana semua pihak diharapkan untuk bersikap kooperatif. “Kami berharap para relawan, tim sukses, dan tim kampanye bisa memberikan edukasi yang positif kepada masyarakat, bukan menebar kebencian. Bawaslu akan mengawasi proses penyelenggaraan agar KPU menjalankan tugas sesuai aturan,” ungkap Muidul Rabu (28/08/2024). (R)

Comment