Mas Wied C59 & Pelaku UMKM ‘Ngopi’ Bahas Membangun Budaya & Mindset Bisnis, Bagaimana?

Ekonomi, Ragam389 views

REPUBLIKAN, Kota Bandung – Keseruan apalagi dari ‘Raja Kaos’ asal Kota Bandung yang berasal dari Gang Caladi No.59, lalu dihablurkan ke seantero Nusantara sejak 1980 oleh Marius Widyarto alias Mas Wied (66), sebagai cikal bakal ekonomi kreatif ala Indonesia? Kali ini (18/2/2023) Mas Wied menjadi salah satu nara sumber dari acara Ngopi alias ‘Ngobrol Perihal Inspirasi’ di markasnya Great People (GP)-C59 di Jalan Merak No, 2 Kota Bandung.

Boleh ditebak, penampakan Mas Wied kali ini dihadapan 30 peserta Ngopi yang ditemani nara sumber satunya lagi, Agus Setiawan ‘Irvshoes’ selaku CEO GP-C59 yang sehari-hari juga mengemban tugas sebagai Ketua Dewan Pengurus Daerah (Usaha Mikro Kecil & Menengah) UMKM Naik Kelas Jawa Barat. Alhasil, keduanya tampak saling mengisi membahas aneka trik & tips, dalam membina dan memunculkan gairah bisnis sejak awal di segala medan.

“Membina bisnis apapun harus serius, ulet, dan jujur. Bangunlah mindset yang tak lain sebagai doa penyemangat kita. Lakukanlah secara ora et labora (berdoa & bekerja) secara tulus,” terang Mas Wied yang merintis usaha ‘NKRI’ yang tak lain sebagai Negara Kaos Republik Indonesia sejak era 1980-an dari sebuah Gang yang sempit.

Dijelaskan Mas Wied dalam membangun ‘NKRI’ versinya, ia bersama istrinya Maria Goretti Murniati sempat jatuh bangun, “utamanya pada tahap awal, bagaimana mencari modal yang aman, dari kemungkinan cengkraman sitaan bank,” ujarnya. Solusinya, sejak membangun bisnis hingga punya karyawan sedikitnya 500 orang dinamai Wisata Pabrik di Cigadung Kota Bandung, dan beberapa cabang di pelosok Nusantara, lalu agak menyurut tatkala terkena badai pandemi COVID-19:

“Saya lakukan pendekatan khusus ke calon pemodal di Bandung. Beruntung, setelah melewati berbagai ujian, akhirnya diberi modal dan relatif mandiri setelahnya,” ujarnya yang tak memungkiri tersebab pandemi COVID-19 -“Muncul aneka kebiasaan baru, terutama dalam pemasaran, moda transaksi termasuk cara memproduksi barang, dan sebagainya.”

Sementara itu Agus Setiawan yang berbasis usaha sepatu yang hampir senada dengan Mas Wied, “gegara COVID-19, kita sekarang lebih memaknai pentingnya kolaborasi, untuk itu fasilitas di GP-C59 milik Mas Wied di sini mari kita berdayakan bersama secara baik,” ujarnya sambil menambahkan – “Apapun produk dan sejak kapan Anda garap. Jika ingin ditingkatkan kelasnya, bawalah, kita bahas di sini.”

Satu Desa Satu Pujasera

Sementara itu bebrapa peserta ‘Ngopi’ bersama Mas Wied di antaranya Bono yang sehari-hari sebagai penyiar radio dan pemantik UMKM bagi ribuan pendengarnya, lalu Bubun yang bergiat di bidang event organizer, media, dan informasi, selanjutnya ada Akay Afdeany yang berusaha di bidang kuliner, sepakat ketiganya akan lebih merapat ke entitas GP-C59:

“Pengalaman dan triks serta tips dari Mas Wied bagaimana memulai bisnis atau wirausaha, tadi banyak diilustrasikan dengan baik. Semua ini amat berguna bagia kami,” papar Akay yang berjanji akan memberikan beberapa contoh produk untuk dikurasi lebih lanjut oleh GP-C59.

Secara terpisah Abah Landoeng (97) yang merupakan sesepuh pensiunan guru SMP N 5 dan 2 Kota Bandung, ia dikenal sebagai salah satu inspirator lagu ‘Oemar Bakri’ karya Iwan Fals, ia hadir sebagai pemerhati di kegiatan ‘Ngopi’ yang menurutnya luar biasa:

“Saya amati Mas Wied betapa ia bersedia menolong dan memberikan ilmu serta pengalaman, termasuk membuka akses usaha bagi sesiapa yang ingin lebih serius menjadi wirausaha. Ini, luar biasa di mata Abah,” pungkasnya. [HS/Rls]

Comment