REPUBLIKAN, SUKABUMI – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sukabumi terus mempersiapkan langkah-langkah pencegahan sesuai dengan peta kerawanan yang telah diluncurkan. Namun, menurut Koordinator Divisi Pencegahan, Parmas & Humas Bawaslu Kab Sukabumi (P2HM), Muidul Fitri Atoilah, yang menjadi perhatian utama adalah literasi politik di kalangan masyarakat.
“Literasi politik masyarakat sangat penting dan perlu kita kawal bersama. Ini membutuhkan kontribusi dari semua elemen, termasuk media, untuk memberikan edukasi politik yang tepat kepada masyarakat,” ujar Muidul saat menghadiri rapat koordinasi dengan pimpinan partai politik yang diselenggarakan oleh KPU Kabupaten Sukabumi di Hotel Augusta, Sukabumi, Jumat (23/08/2024).
Muidul menyoroti bahwa saat ini masyarakat cenderung hanya dieksploitasi suaranya tanpa diberikan edukasi politik yang memadai. Padahal, edukasi politik yang baik sangat penting untuk mendukung proses pemilihan dan Pilkada agar berjalan dengan sukses.
Bawaslu juga mencermati adanya potensi kerawanan tambahan yang mungkin muncul. Muidul menambahkan, sebagai pengawas pemilu, Bawaslu harus siap dengan berbagai langkah antisipasi. Jika sebelumnya hanya ada “kartu kuning” dan “kartu merah,” mungkin saat ini perlu dipertimbangkan adanya tambahan “kartu-kartu” lain untuk menghadapi dinamika politik yang semakin kompleks.
“Potensi kerawanan yang belum pernah terjadi pada Pilkada 2020 mungkin akan muncul pada Pilkada berikutnya. Dinamika politik elit, putusan MK, serta ramainya pembahasan mengenai RUU dan lain-lain, tidak hanya berdampak pada tingkat pusat, tetapi juga berefek pada tingkat kabupaten,” tutup Muidul. (Bud/dev)
Comment